BAB II
MEMPERTAHANKAN
KEJUJURAN SEBAGAI CERMIN KEPRIBADIAN
1.
Pengertian Jujur
Dalam bahasa arab, kata jujur semakna dengan “as-sidqu”atau “siddiq” yang
berarti benar atau berkata benar. Lawan katanya adalah dusta, atau dalam bahasa
arab “al-kazibu”.
Secara
istilah, jujur atau as-sidqu bermakna :
1.
Kesesuaian antara
ucapan dan perbuatan
2. Kesesuaian antara
informasi dan kenyataan
3. Ketegasan dan
kemantapan hati
4. Sesuatu yang baik yang
tidak dicampuri kedustaan
2.
Pembagian Sifat Jujur
Imam al-Ghazali membagi sifat jujur sebagi berikut :
a. Jujur dalam niat atau
berkehendak
b. Jujur dalam Perkataan
(lisan)
c. Jujur dalam perbuatan
(amal)
Kejujuran
merupakan fondasi atas tegaknya suatu nilai-nilai kebenaran karena jujur
identik dengan kebenaran. Allah SWT berfirman : (qs. Al-azhab/33:70)
Allah
SWT juga berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (itu) sangatlah di benci disisi Allah SWT
jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”
Perilaku
jujur dapat mengantarkan pelakunya menuju kesuksesan dunia dan akhirat.Jujur
adalah sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, baik
berupa harta maupun tanggung jawab.Orang yang melaksanakan amanat disebut
al-Amin, yakni orang yang terpercya, jujur dan setia.
Diantara
factor yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW berhasil dalam membangun masyarakat
Islam adalah karena sifat-sifat dan akhlaknya yang sangat terpuji.Salah satu
sifatnya yang menonjol adalah kejujurannya sejak masa kecil sampai akhir hayat.
Kejujuran
akan mengantarkan seseorang mendapatkan cinta kasih dan keridhaan Allah SWT.
Sedangkan kebohongan adalah kejahatan tiada tara, yang merupakan factor terkuat
yang mendorong seseorang untuk berbuat kemunkaran dan menjerumuskannya ke
jurang neraka.
Kejujuran
sebagai sumber keberhasilan, kebahagiaan, serta ketentraman, harus dimiliki
oleh setiap muslim. Sedangkan kebohongan adalah muara dari segala keburukan dan
sumber dari segala kecaman karena akibat yang ditimbulkannya a.dalah kejelekan,
dan hasil akhirnya adalah kekejian.Akibat yang ditimbulkan oleh kebohongan
adalah Namimah (mengadu domba), sedangkan namimah dapat melahirkan kebencian.
4.
Ayat-ayat Al-Qur’an
dan Hadist tentang Perintah Berlaku jujur
a. Q.S al-maidah/5:8
Artinya:
hai orang-orang yang
beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
allah, sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS:
al-maidahayat:
2. Q.S At-Taubah/9:119
“Wahai orang-orang
yang beriman!Bertaqwalah kepada Allah SWT., dan bersamalah kamu dengan
orang-orang yang benar.”
Kandungan yang
terdapat pada ayat tersebut :
Dalam ayat ini Allah
SWT menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan pada orang-orang yang beriman
pada-Nyadan Rosul-Nya, agar mereka tetap dalam ketaqwaan dan mengharapkan
ridho-Nya, dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya,
dan menjauhi segala larangan yang tela ditentukan-Nya dan hendaklah senantiasa
bersama orang-orang yang benar dan jujur, mengikuti ketaqwaan, kebenaran
dankejjuran mereka. Dan jangan bergabung kepada kaum munafiq yang selalu
menutupi kemunafiqkan mereka dengan kata-kata dan perbuatanbohong serta
ditambah pula dngan sumpah palsu dan alasan-alasan yang tidak benar.
2. Hadist dari Abdullah
bin Ma’ud ra.
Diriwayatkan dari
Abdullah bin Ma’ud ra., Rasulullah saw. Bersabda :
“Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran
menuntunmu pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surge.Dan senantiasa
seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah
SWT.Sebagai orang yang jujur.Dan hindarilah olehmu berlaku dusta karena
kedustaan mununtumu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dn
seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta sehingga dia tercatat di
sisi Allah SWT sebagai Pedusta..” (H.R. Muslim)
Kandungan Hxadist :
Kandungan hadist di atas Menceritakan tentang
rasulullah saw. Akan melakuka gazwah (penyerangan) ke Tbuk untuk menyerang
tentara Romawi dan orang-orang Kristen di Syam.
Manfaat jujur dalam kehidupan sehari-hari :
a. HidupTenang jikalau kita sering jujur, maka
tidak akan ada rasa khawatir / merasa bersalah atas sikap yang kita lakukan.
Selain itu, kita juga bisa menabung untuk masuk surga.
b. Mendapat Pekerjaan jika kita menjadi orang
yang jujur, maka kita dapat dipercaya orang lain dalam melakukan suatu hal.
Selain itu, aura yang keluar juga akan terlihat positif.
c. Banyak Teman kejujuran membuat orang-orang
disekitar kita akan senang dengan kita. Mereka menganggap kalau kita adalah
orang yang dapat dipercaya.
d. Memperoleh kesuksesan Dengan memiliki sifat
jujur orang akan memperoleh kesuksesan. Contoh : ada seorang pengusaha yang
sukses. Ia bisa sukses karena Ia bisa dipercaya oleh banyak orang. Para klien
pun akan berdatangan dan merasa senang karena proyeknya ditangani oleh orang
yang jujur.
e. Memiliki nama baik Jikalau kita sering berbuat
jujur, maka akan banyak orang yang mengetahui hal tersebut. Jika banyak orang
yang mengetahui hal tersebut mungkin diluar-an mereka akan membicarakan tentang
kejujuran mu.
f. PedomanJikakitaseringjujur,
makakitaakanmenjadipedomanbagibanyak orang.
عن عبد الله بن مسعود
رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ
فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ
وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ
اللهِ صِدِيْقاً وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ
الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ
يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً رواه
مسلم .
Abdullah bin Mas’ud
berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur
itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah.
Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi
Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena
sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu
menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk
berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta” (HR Muslim) Shohih
Muslim hadits no : 6586
Faedah Yang Bisa Diambil dari Hadits:
1. Kejujuran termasuk akhlak
terpuji yang dianjurkan oleh Islam.
2.
Diantara petunjuk Islam hendaknya perkataan orang sesuai dengan
isi hatinya.
3.
Jujur merupakan sebaik-baik sarana keselamatan di dunia dan
akhirat.
4.
Seorang mukmin yang bersifat jujur dicintai di sisi Allah Ta’ala
dan di sisi manusia.
5.
Membimbing rekan lain bahwa jujur itu jalan keselamatan di dunia
dan akhirat.
6.
Menjawab secara jujur ketika ditanya pengajar tentang penyebab
kurangnya melaksanakan kewajiban.
7.
Dusta merupakan sifat buruk yang dilarang Islam.
8.
Wajib menasihati orang yang mempunyai sifat dusta.
Menerapkan Perilaku Mulia
Jujur adalah perilaku yang sangat mulia. Ia adalah sifat yang
wajib dimiliki oleh para nabi dan rasul Allah swt. sehingga separuh gelar
kenabian akan disandangkan kepada orang-orang yang senantiasa menerapkan
perilaku jujur.
Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat misalnya seperti berikut.
Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat misalnya seperti berikut.
1. Meminta izin atau
berpamitan kepada orang ketika akan pergi ke mana pun.
2. Tidak meminta sesuatu di
luar kemampuan kedua orang tua.
3. Mengembalikan uang sisa
belanja meskipun kedua orang tua tidak mengetahuinya.
4. Melaporkan prestasi hasil
belajar meskipun dengan nilai yang kurang memuaskan.
5. Tidak memberi atau
meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan atau ujian sekolah.
6. Mengatakan dengan
sejujurnya alasan keterlambatan datang atau ketidakhadiran ke sekolah.
7. Mengembalikan
barang-barang yang dipinjam dari teman atau orang lain meskipun barang tersebut
tampak tidak begitu berharga.
8. Memenuhi undangan orang
lain ketika tidak ada hal yang dapat menghalanginya.
9. Tidak menjanjikan sesuatu
yang kita tidak dapat memenuhi janji tersebut.
10. Mengembalikan barang yang
ditemukan kepada pemiliknya atau melalui pihak yang bertanggung jawab.
11. Membayar sesuatu sesuai
dengan harga yang telah disepakati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar